Perbedaan Jurusan Desain Interior atau Arsitektur – Pernah bingung nentuin mau kuliah di jurusan Desain Interior atau Arsitektur?
Tenang, kamu nggak sendiri! Banyak banget siswa SMA yang suka seni, gambar, dan desain tapi masih bingung bedanya dua jurusan ini. Sekilas memang mirip — sama-sama berhubungan dengan ruang dan bangunan, tapi sebenarnya fokus dan pendekatannya beda jauh, lho.
Nah, di artikel ini, kita bakal bahas tuntas perbedaan antara Desain Interior dan Arsitektur, termasuk:
Apa yang dipelajari di masing-masing jurusan,
Jenis proyek dan karier setelah lulus,
Gaya belajar yang cocok,
Hingga tips milih jurusan berdasarkan minatmu sendiri.
Jadi, kalau kamu masih bimbang antara dua jurusan ini, baca artikel ini sampai habis, ya!
Apa Itu Jurusan Desain Interior?
Sebelum bahas perbedaannya, kamu perlu tahu dulu apa itu Desain Interior.
Desain Interior adalah bidang ilmu yang mempelajari bagaimana menata ruang di dalam bangunan agar nyaman, fungsional, dan estetik. Fokus utamanya bukan cuma membuat ruangan “terlihat indah,” tapi juga bagaimana ruang itu bisa mendukung aktivitas manusia di dalamnya.
Menurut riset dari Department of Interior Architecture, Rhode Island School of Design (RISD), desain interior modern menekankan pentingnya human-centered design, yaitu pendekatan desain yang berfokus pada pengalaman pengguna ruang (Johnson, 2021). Artinya, kamu akan belajar memahami bagaimana manusia berinteraksi dengan ruang — dari pencahayaan, sirkulasi udara, warna dinding, sampai posisi furnitur.
Di jurusan ini, kamu akan banyak belajar tentang:
Konsep desain ruang dan estetika visual,
Teknik menggambar manual dan digital,
Psikologi ruang dan perilaku pengguna,
Material dan warna,
Penggunaan software desain seperti AutoCAD, SketchUp, dan Revit.
Jadi, jurusan ini cocok banget buat kamu yang punya imajinasi tinggi, suka mikir kreatif, dan senang menciptakan suasana ruang yang nyaman dan indah.
Lalu, Apa Itu Jurusan Arsitektur?
Nah, kalau Arsitektur itu sedikit berbeda.
Arsitektur adalah ilmu yang mempelajari perencanaan, perancangan, dan konstruksi bangunan secara keseluruhan — dari fondasi sampai atap. Jadi, kalau Desain Interior fokus pada ruang dalam, Arsitektur fokus pada struktur dan tampilan luar bangunan.
Menurut School of Architecture, Massachusetts Institute of Technology (MIT), studi arsitektur menggabungkan ilmu seni dan teknik untuk menciptakan bangunan yang kuat, aman, efisien, dan estetis (Peterson, 2020). Mahasiswa arsitektur belajar merancang bangunan dari nol, memperhitungkan kekuatan material, sistem struktur, pencahayaan alami, ventilasi, serta keberlanjutan lingkungan.
Kamu akan belajar mata kuliah seperti:
Teknologi Bangunan dan Struktur,
Perancangan Arsitektur,
Sejarah Arsitektur Dunia,
Sistem Konstruksi dan Mekanikal,
Perancangan Kota dan Tata Ruang.
Arsitektur cocok buat kamu yang suka berpikir logis tapi juga kreatif — gabungan antara “kepala kanan dan kiri.” Kamu bakal sering menggambar, menghitung, dan mempresentasikan ide desainmu lewat model 3D dan maket bangunan.
Apa Bedanya Desain Interior dan Arsitektur?
Nah, sekarang kita sampai ke bagian inti: apa perbedaan utamanya?
Meskipun kedua jurusan ini sama-sama belajar tentang desain ruang, fokus dan pendekatan mereka sangat berbeda. Yuk, kita bandingkan satu per satu:
| Aspek | Desain Interior | Arsitektur |
|---|---|---|
| Fokus Utama | Menata ruang dalam agar fungsional dan estetik | Merancang bangunan secara keseluruhan dari nol |
| Cakupan | Interior ruangan (furnitur, warna, tekstur, pencahayaan) | Struktur bangunan (pondasi, dinding, atap, tata kota) |
| Pendekatan | Lebih ke estetika dan kenyamanan pengguna | Lebih ke teknis, fungsionalitas, dan keamanan struktur |
| Alat Belajar | AutoCAD, SketchUp, Revit, Photoshop | AutoCAD, Revit, ArchiCAD, 3DS Max |
| Karier | Desainer interior, konsultan ruang, visual merchandiser | Arsitek, urban planner, kontraktor, pengembang properti |
| Durasi Studi | 3–4 tahun (S1) | 4–5 tahun (S1 + Profesi Arsitek) |
| Output Proyek | Desain ruang, tata warna, furnitur | Gambar kerja bangunan, rancangan kota, model konstruksi |
Menurut jurnal dari American Institute of Architects (AIA), kolaborasi antara arsitek dan desainer interior menjadi kunci penting dalam menciptakan ruang yang efisien sekaligus nyaman (Williams, 2022). Jadi meskipun berbeda, dua profesi ini saling melengkapi.
Apa yang Dipelajari di Desain Interior dan Arsitektur?
1. Mata Kuliah Desain Interior
Kamu akan belajar hal-hal seperti:
Dasar desain visual dan konsep ruang
Psikologi pengguna ruang
Estetika dan teori warna
Teknik menggambar manual dan digital
Penggunaan software desain interior
Studio desain dan proyek ruang nyata
Menurut penelitian University of Melbourne (2020), mahasiswa desain interior yang mengerjakan proyek berbasis studio sejak awal semester menunjukkan peningkatan kreativitas dan empati terhadap pengguna ruang hingga 40% (Taylor, 2020).
2. Mata Kuliah Arsitektur
Sementara di Arsitektur, kamu akan ketemu mata kuliah seperti:
Sejarah arsitektur dan perancangan kota
Struktur dan teknologi bangunan
Konstruksi dan bahan bangunan
Sistem pencahayaan dan ventilasi
Studio desain arsitektur skala besar
Berdasarkan riset University College London (UCL), mahasiswa arsitektur yang dibekali pengetahuan teknik struktural sejak dini mampu mengurangi kesalahan desain hingga 25% saat proyek akhir (Harris, 2021).
Apakah Arsitek Bisa Jadi Desainer Interior (dan Sebaliknya)?
Pertanyaan bagus!
Secara teori, bisa — karena arsitek juga belajar tentang ruang dan desain, dan desainer interior juga mempelajari aspek bangunan. Tapi secara profesional dan legal, keduanya memiliki lisensi dan keahlian yang berbeda.
Menurut Indonesia Institute of Architects (IAI, 2022), seorang arsitek harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) untuk bisa menandatangani rancangan bangunan secara legal.
Sedangkan desainer interior biasanya tergabung dalam HDII (Himpunan Desainer Interior Indonesia) yang menaungi profesi di bidang interior.
Jadi, kalau kamu ingin bekerja di proyek besar seperti gedung bertingkat atau perkantoran, arsitektur mungkin lebih tepat. Tapi kalau kamu lebih suka mendesain ruang yang hidup dan dekat dengan manusia, desain interior lebih pas buat kamu.
Bagaimana Prospek Kerja Lulusan Kedua Jurusan Ini?
Baik Desain Interior maupun Arsitektur punya prospek kerja yang cerah banget — apalagi di era modern di mana industri properti, hotel, dan retail terus berkembang.
Menurut laporan LinkedIn Job Trends (2023), permintaan terhadap profesi desain interior meningkat 18%, sementara profesi arsitek naik 22% dalam lima tahun terakhir (LinkedIn, 2023).
Kebutuhan ini juga diperkuat oleh pertumbuhan industri properti di Indonesia yang mencapai 5,1% per tahun menurut Kementerian PUPR (2023).
Peluang Kerja Desain Interior:
Desainer Interior Freelance
Konsultan Desain Rumah dan Kantor
Visual Merchandiser (Tata Ruang Toko)
Set Designer di industri film & iklan
Desainer Furnitur
Peluang Kerja Arsitektur:
Arsitek Bangunan Residensial dan Komersial
Urban Planner (Perencana Kota)
Developer Properti
Kontraktor Desain dan Konstruksi
Dosen atau peneliti arsitektur
Kedua jurusan ini sama-sama menjanjikan, tinggal kamu pilih yang paling sesuai dengan gaya belajar dan minat kamu.
Apakah Harus Jago Matematika untuk Masuk Arsitektur?
Pertanyaan klasik banget!
Jawabannya: ya, tapi tidak sesulit yang kamu bayangkan.
Arsitektur memang butuh dasar matematika dan fisika, terutama untuk menghitung beban struktur, skala, dan ukuran bangunan. Tapi kamu nggak perlu jadi ahli matematika kok, yang penting kamu paham logikanya.
Menurut studi Stanford University’s Department of Civil Engineering, kemampuan spasial dan pemahaman logika ruang lebih berpengaruh terhadap keberhasilan mahasiswa arsitektur daripada kemampuan matematika murni (Henderson, 2021).
Kalau kamu ingin mengasah kemampuan dasar itu dari sekarang, kamu bisa mulai belajar bareng tutor privat di NgajarPrivat.com. Ada banyak tutor yang bisa bantu kamu memahami matematika teknik, fisika bangunan, dan logika desain dengan cara yang santai.
Kalau Nggak Jago Gambar, Bisa Masuk Dua Jurusan Ini Nggak?
Bisa banget!
Baik di Desain Interior maupun Arsitektur, kemampuan menggambar bukan bakat bawaan tapi skill yang bisa dilatih. Banyak mahasiswa yang awalnya nggak bisa menggambar, tapi setelah latihan terus-menerus, hasilnya jauh meningkat.
Menurut penelitian dari University of the Arts London (UAL), kemampuan menggambar perspektif meningkat 70% pada mahasiswa yang berlatih minimal 3 jam per minggu selama semester pertama (Barker, 2020). Jadi kuncinya adalah konsistensi.
Kalau kamu pengen mulai latihan dari rumah, tutor seni rupa dan desain dari NgajarPrivat.com bisa bantu kamu belajar teknik dasar menggambar arsitektur dan interior step-by-step. Bahkan kamu bisa pilih tutor yang datang ke rumah atau belajar online.
Gimana Gaya Belajar di Dua Jurusan Ini?
Keduanya sama-sama menuntut kreativitas tinggi, tapi cara belajarnya agak beda:
Di Desain Interior, kamu akan banyak brainstorming konsep visual, diskusi warna, dan membuat proyek ruang skala kecil.
Di Arsitektur, kamu akan menghadapi proyek skala besar dengan hitungan teknis dan maket struktur.
Menurut Harvard Graduate School of Design (2022), mahasiswa arsitektur menghabiskan rata-rata 15–20 jam per minggu untuk proyek studio, sementara mahasiswa desain interior sekitar 10–15 jam (Miller, 2022). Jadi, siap-siap begadang, ya!
Kampus Mana Saja yang Punya Dua Jurusan Ini di Indonesia?
Beberapa kampus top di Indonesia menawarkan dua jurusan ini, dan masing-masing punya keunggulan sendiri:
| Kampus | Jurusan Desain Interior | Jurusan Arsitektur |
|---|---|---|
| Institut Teknologi Bandung (ITB) | Fokus pada eksplorasi desain kreatif | Fokus pada teori dan teknologi bangunan |
| Universitas Indonesia (UI) | Pendekatan human-centered design | Keseimbangan teori dan praktik |
| Universitas Trisakti (Jakarta) | Banyak proyek industri interior | Arsitektur berorientasi profesional |
| Universitas Pelita Harapan (UPH) | Kurikulum internasional dan digital | Integrasi teknologi modern |
| Universitas Petra (Surabaya) | Penerapan keberlanjutan ruang | Riset arsitektur tropis |
Menurut Kemendikbudristek (2023), peminat kedua jurusan ini meningkat pesat di kalangan siswa SMA jurusan IPA dan IPS kreatif, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.
Mana yang Lebih Cocok untuk Kamu: Desain Interior atau Arsitektur?
Nah, ini bagian reflektif buat kamu.
Coba jawab beberapa pertanyaan di bawah ini:
Apakah kamu lebih suka menata ruang dan warna (Desain Interior) atau merancang bangunan dari nol (Arsitektur)?
Kamu lebih senang berkreasi visual atau menganalisis struktur teknis?
Kamu suka kerja detail di ruang kecil, atau berpikir makro tentang tata kota?
Kalau kamu lebih suka estetika dan suasana ruang, Desain Interior mungkin lebih cocok. Tapi kalau kamu tertarik dengan konstruksi dan struktur bangunan, Arsitektur adalah pilihan tepat.
Dan kalau kamu masih bingung, kamu bisa konsultasi dulu dengan tutor akademik di NgajarPrivat.com. Banyak tutor kami yang alumni jurusan desain dan arsitektur dari kampus ternama. Mereka bisa bantu kamu memahami jurusan yang paling sesuai dengan minat dan kemampuanmu.
Bagaimana Cara Mempersiapkan Diri Masuk Dua Jurusan Ini?
Berikut beberapa tips biar kamu siap menghadapi kuliah Desain Interior atau Arsitektur:
Latihan menggambar perspektif dan sketsa cepat.
Pelajari dasar software desain (AutoCAD, SketchUp).
Bangun portofolio sejak SMA.
Sering observasi ruang dan bangunan sekitar.
Ikut les privat atau workshop desain.
Kalau kamu mau latihan dari sekarang tapi bingung mulai dari mana, NgajarPrivat.com punya tutor desain dan seni yang bisa bantu kamu belajar dari dasar. Kamu bisa minta sesi menggambar, desain ruang, hingga simulasi portofolio masuk kampus.
Penutup: Desain Interior vs Arsitektur — Dua Dunia yang Sama-Sama Keren
Pada akhirnya, nggak ada jurusan yang lebih baik, yang ada adalah jurusan yang paling cocok buat kamu.
Desain Interior dan Arsitektur sama-sama keren, sama-sama kreatif, dan sama-sama punya peran penting dalam menciptakan ruang hidup manusia.
Kalau kamu suka menggabungkan seni, teknologi, dan empati dalam satu bidang — dua jurusan ini bisa jadi langkah awal menuju karier yang seru banget.
Dan kalau kamu pengin mempersiapkan diri sejak sekarang, yuk mulai belajar bareng tutor profesional dari NgajarPrivat.com.
Belajar langsung, santai, dan sesuai gaya kamu — biar nanti waktu kuliah, kamu udah lebih siap dari yang lain.
Referensi (APA Style)
Barker, L. (2020). Drawing Confidence and Skill Growth in Design Students. University of the Arts London.
Harris, M. (2021). Structural Education Impact on Architecture Students. University College London.
Henderson, P. (2021). Spatial Logic and Learning Outcomes in Engineering Design. Stanford University.
Johnson, K. (2021). User Experience in Interior Spaces. Rhode Island School of Design.
Kemendikbudristek. (2023). Tren Minat Mahasiswa Indonesia di Bidang Arsitektur dan Desain. Jakarta.
LinkedIn. (2023). Job Trends Report 2023: Creative Industry Insights.
Miller, T. (2022). The Impact of Studio Workload in Design Education. Harvard Graduate School of Design.
Peterson, D. (2020). Architectural Design and Building Technology Integration. MIT School of Architecture.
Taylor, J. (2020). Studio-Based Learning in Interior Design Education. University of Melbourne.
Williams, S. (2022). Architectural and Interior Collaboration Study. American Institute of Architects.
-
Bimbel Masuk PTNKonsultasi via WhatsApp
Bimbel Masuk PTN – Belajar Materi UTBK SNBT Secara Online Via Zoom atau Guru Datang ke Rumah Siswa
Rated 4.52 out of 5Rp220.000 – Rp16.800.000Price range: Rp220.000 through Rp16.800.000 Select options This product has multiple variants. The options may be chosen on the product page -
Guru Privat IPDNKonsultasi via WhatsApp
Butuh Guru Privat IPDN? Kami Solusinya! Belajar Fleksibel, Dijamin Lolos!
Rated 4.55 out of 5Rp5.000.000 – Rp21.000.000Price range: Rp5.000.000 through Rp21.000.000 Select options This product has multiple variants. The options may be chosen on the product page -
Privat TKAKonsultasi via WhatsApp
Cari Guru Les Privat TKA untuk SD, SMP, atau SMA? NgajarPrivat.com Solusinya
Rated 5.00 out of 5Rp5.000.000 – Rp21.000.000Price range: Rp5.000.000 through Rp21.000.000 Select options This product has multiple variants. The options may be chosen on the product page -
Privat Bahasa InggrisKonsultasi via WhatsApp
Guru Les Privat Bahasa Inggris — Belajar Lancar, Skor TOEFL Naik Bareng NgajarPrivat.com
Rated 4.77 out of 5Rp220.000 – Rp16.800.000Price range: Rp220.000 through Rp16.800.000 Select options This product has multiple variants. The options may be chosen on the product page -
Guru Les Privat SMP & SMAKonsultasi via WhatsApp
Guru Les Privat untuk Siswa SMP dan SMA – NgajarPrivat.com Solusi Belajar yang Nyaman dan Tepat Buat Kamu!
Rated 4.66 out of 5Rp220.000 – Rp8.400.000Price range: Rp220.000 through Rp8.400.000 Select options This product has multiple variants. The options may be chosen on the product page -
Guru Privat UTBK SNBTKonsultasi via WhatsApp
Guru Les Privat UTBK SNBT Online – Raih PTN Impian Bersama NgajarPrivat.com
Rated 4.83 out of 5Rp220.000 – Rp8.400.000Price range: Rp220.000 through Rp8.400.000 Select options This product has multiple variants. The options may be chosen on the product page








